Halaman

keep smile

Tersenyumlah ketika di rendahkan orang lain dan yakinlah Tuhan yang akan meninggikan kita :)

Senin, 27 Juni 2011

Coklat

Kisah awal penemuan cokelat, cokelat dibuat dari biji yang berasal dari dari pohon Theobroma cacao, Tanaman ini awalnya tumbuh di kaki Gunung Andes di Amazon dan lembah Orinoco di Amerika Selatan. dimana suku Indian Maya memperlakukan biji kakao sebagai barang berharga.Gambar buah dan pohon kakao diukir pada tembok-tembok kuil mereka yang megah, dan tulisan kuno suku Maya menunjukkan kakao sebagai "makanan para dewa". Suku Indian Maya adalah yang pertama menciptakan minuman cokelat hal tersebut terbukti lewat penemuan sisa cokelat pada sebuah teko milik suku Maya, diperkirakan suku kuno tersebut sudah meminum cokelat sejak 26 ribu tahun lalu.


Hal itu membuat suku Maya tercatat sebagai suku tertua yang mengkonsumsi cokelat. Dalam perkembangannya, pohon cokelat itu akhirnya diperkenalkan ke Amerika tengah oleh suku Maya. lantas ditanam di Meksiko oleh suku Toltec, dan belakangan oleh suku Aztec.

Selanjutnya, cokelat menjadi komoditas penting bagi penduduk pra Mesoamerika Kolombia. Tak mengherankan jika Moctezuma II, Raja Aztec kala itu, tidak mengambil hidangan lain selain cokelat yang disajikan pada gelas minum dari emas berbentuk piala dan memakan cokelat dari sendok emas.


Cokelat baru diperkenalkan di Eropa oleh orang-orang Spanyol dan menjadi minuman populer pada abad ke-17. Bangsa ini juga memperkenalkan pohon Theobroma cacao hingga Hindia barat dan Filipina.

Pada 1828, J. van Houten mematenkan sebuah metode guna mengambil lemak dari biji cokela dan membuat bubuk cokela. Van Houten juga mengembangkan sebuah proses untuk menghilangkan rasa pahit cokelat dengan alkali. Cara ini memungkinkannya untuk membentuk cokelat modern berbentuk batang.



Kini Cokelat telah menjadi makanan dan minuman yang dikenal luas, bahkan digemari banyak kalangan. Hingga kini tercatat bahwaBelgia menjadi negara tertinggi konsumsi cokelat per Kapitanya, yakni 5,5 kg. Jumlah itu lima kali lebih besar dibanding rata-rata konsumsi cokelat dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar